Minggu, 26 April 2015

Baiti Jannati (rumahku surgaku)

 
Rumahku surgaku merupakan idaman semua orang. Mewujudkan rumahku syurgaku bukan hanya peranan ibu (istri) saja tapi peran ayah (suami) dan anak-anak. Bagaimana cara mewujudkan rumahku surgaku? Artikel ini akan membahas sedikit saja mengenai rumahku surgaku.


Dream House = Rumahku
Surgaku
Kriteria Rumah Tangga Sakinah:
  1. Kendaraan yang baik. Sampai saat in kendara yang baik untuk keluarga adalah mobil, karena tidak kehujanan dan tidak kepanasan juga.
  2. Istri yang solehah. Istri yang solehah akan menjadi perhiasan dunia yang indah buat suaminya, istri yang solehah akan menjadi ibu yang solehah juga.
  3. Rizki yang halal. Halal sumbernya, halal juga caranya
  4. Rumah yang lapang. Maksud lapang disini bukan berarti rumahnya seluas lapangan bola, tapi maksudnya adalah pemilik rumah memiliki hati yang lapang. Beberapa cerita tentang Rasulullah saw belum pernah saya temui rumah beliau luas, bertingkat, memiliki garasi onta yang besar (kan dulu belum ada mobil, jadi garasi onta).
Rumah merupakan awal dari segala aktivitas, bascamp untuk sebuah keluarga, bagi seorang istri (katanya…karena saya belum jadi istri orang, haha promosi mode on) rumah adalah tempat pembinaan untuk dirinya, untuk suaminya, dan pembinaan untuka anak-anaknya. Semua berawal dari Rumah.
Beberapa anak merespon mengenai fungsi rumah bagi mereka.
Rumah seperti bioskop, jadi sepanjang masih ada penghuni di rumah TV, DVD, musik akan selalu ON.
Rumah seperti Restoran, jadi kerumah hanya numpang makan, itupun kalau mau makan, atau belum makan di luar.
Rumah sebagai hotel (saya banget nih, jaman pendidikan SMA-Kuliah), rumah hanya tempat untuk istirahat setelah aktivitas seharian.
Rumah sebagai kuburan, karena sering tidak ada orang dirumah, akibat orang tuanya tidak pernah ada dirumah, kalau adapun hanya pembantu (yang mengurus kuburan).
Kalau kamu menganggap rumah kamu seperti apa? Bioskop? Restoran? Hotel? Atau kuburan??
Apapun itu, mulai sekarang kita harus merubahnya menjadi Rumahku Surgaku. Sepakat?
Ada beberapa fungsi rumah yang bisa menjadikan Rumah sebagai tempat kembali, Rumahku Surgaku:
  1. Rumah sebagai tempat yang nyaman. Artinya bersih tidak berantakan, penghuninya tidak suka bertengkar atau suka main piring terbang (alias lagi berantem), dan terbebas dari ornamen-ornamen yang tidak disukai oleh Allah, sehingga malaikatpun enggan masuk kedalam rumah kita. Contohnya apa ya? Mungkin foto-foto tidak jelas, jelas sih, tapi tidak baik jika dipajang, lebih baik memajang kaligrafi. Mungkin juga patung, tapi saya juga kurang tau pasti tentang informasi ini, kamu bisa menlengkapi informasinya dari buku atau tanya mbah google.
  2. Rumah sebagai sumber energi.
  3. Rumah sebagai sumber ibadah. Kata rasulullah juga, terangilah rumahmu dengan Shalat malam dan Tilawah Qur’an. Ooh ternyata Rasulullah menerangi rumahnya bukan dengan lampu toh.
  4. Rumah sebagai sumber ilmu. Karena segala sesuatunya berawal dari rumah, jadi sebelum pergi keluar rumah dan melakukan aktivitas, ada baiknya jika dari rumah kita sudah mengisi otak kita dengan ilmu, sehingga ketika beraktivitas, tidak menjadi buih ditengah laut, sibuk kesana kemari tapi tidak tau ilmunya, melakukan sesuatu hanya karena perintah atau hanya karena rutinitas.
  5. Rumah sebagai sumber penghasilan. Sekarang zaman sudah berubah, beberapa orang (belum banyak sih) yang suka membeli melalui internet (bahasanya online shop). Saya dan keluarga bagian didalamnya. Karena internet adalah akses paling cepat (saya tidak bilang paling akurat ya) untuk mengetahui informasi, jadi biasanya untuk orang sibuk yang tidak sempat untuk jalan-jalan mencari barang yang ingin dibeli, orang yang  tidak suka keramaian, atau orang ingin praktis biasanya mereka akan membeli barang melalui online shop ini. Sepertinya semua ada di internet, kecuali barang-barang yang expirednya cepat. Hal ini bisa jadi lapak untuk ibu-ibu yang menunggu suami dan anak-anak, daripada jenuh dirumah, mendingan jualan. Sambil nunggu sambil berkarya. Atau dirumah juga bisa bikin home industri, buat kue, makanan ringan, maianan anak-anak, aksesoris, baju, tas, sepatu, dan masih banyak lagi.
Penjelasan membangun rumahku surgaku memang terkesan seharusnya dilakuakn oleh istri/ibu, tapi kalau hanya ibu, tidak akan terbentuk rumahku surgaku, kalau bisa pun ngga asik ah, di surga Cuma sendirian. Rumahku surgaku bisa terbentuk jika ada kerjasama antara komponen yang ada didalam rumah.
Memang betul orang yang paling sering berada dirumah adalah ibu/istri, berbahagialah menjadi istri yang solehah karena tidak harus jauh-jauh mencari surga, di dalam rumah terdapat banyaaaaak sekali “puzle-puzle” surga yang berserakan yang Allah taburkan saat kita menyandang gelar sebagai istri, tinggal kita saja yang mau mengumpulkannya dan menyusunnya menjadi surga yang utuh atau membiarkan kesempatan emas itu hilang. (ini salah satu bocoran dari artikel saya yang judulnya “cara capat mendapat surga, muslimah only”)
Seorang istri tidak hanya solehah tapi juga harus pintar, cerdas, dan kreatif. Karena ilmu tersebut akan diwariskan kepada anak, atau mungkin sebagai bahan sharing kepada suami. Jangan pernah berpikir, “ah ngapain sih perempuan sekolah tinggi-tinggi, larinya kedapur-dapur juga”. Pemikiran seperti itu kurang tepat, di dapur juga wanita butuh ilmu memasak, mengoprasikan alat elektronik rumah tangga, kebayang kalau tidak ada ilmunya, bisa rusak semua. Anak banyak belajar juga dari ibunya, biasanya sih cerdas tidaknya anak bagaimana ibunya (umumnya loh). Ibu juga harus kreatif untuk menangani tingkah laku anak yang ngegemesin dan unik, apalagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh anak, terkadang lebih susah dari soal ujian.
Terakhir, salah satu indikator bisa terbentuk rumahku surgaku adalah Tetangga yang baik. Jadi ada baiknya jika sebelum membeli rumah, pilihlah lingkungan yang baik. Sebelum menuntut tetangga yang baik, jadilah tetangga yang baik dulu untuk tetangga yang lain.

2 komentar: